Nokia (Foto: Reuters)
HELSINKI - Nokia diperkirakan akan meluncurkan smartphone terbaru dengan kamera 41 megapiksel pada Kamis (11/7), waktu setempat, di New York. Namun jika hanya bergantung pada teknologi canggih, termasuk kamera 'super', Nokia dinilai tidak akan bisa menyaingi rivalnya, termasuk Samsung. Analis meragukan kamera baru untuk smartphone Lumia Nokia itu akan cukup bagi perusahaan untuk kembali menguasai pasar dan mengalahkan rivalnya, Samsung dan Apple. Selain membekali smartphone dengan revolusi-revolusi baru, Nokia juga harus memasarkan handset dengan lebih agresif. Namun pemasaran agresif sepertinya akan berat mengingat keuangan Nokia baru saja berkurang setelah di Nokia Siemens beberapa waktu lalu. 'Saya berharap bisa melihat perangkat kuat yang akan membedakannya dengan sejumlah handset high-end lain dari kompetitor. Tapi apakah itu akan cukup untuk bersaing dengan Samsung dan Apple? Saya meragukannya,' tutur Francisco Jeronimo dari perusahaan riset IDC, seperti dikutio dari Reuters, Kamis (11/7/2013). 'Mereka harus menumbuhkan tingkat kepedulian. Mereka mungkin memiliki kamera terbaik, peta terbaik, tapi jika konsumen tidak benar-benar tahu apa yang mereka bisa lakukan, maka hal itu tidak cukup,' sambungnya. Chief Executive Officer (CEO) Nokia Stephen Elop memimpin Nokia sejak 2010 untuk menghidupkan kembali mantan pemimpin pasar ponsel tersebut. Ia telah mempertaruhkan masa depan perusahaan pada smartphone berbasis sistem operasi mobile milik Microsoft, Windows Phone. Karena itu, Jeronimo menyarankan Microsoft juga harus berusaha lebih keras untuk memasarkan handset Windows Phone. Tanpa komitmen Nokia untuk Windows Phone, kata Jeronimo, maka Microsoft tidak akan memiliki mitra handset terkemuka. 'Saya pikir Microsoft terlalu mengandalkan Nokia untuk mempromosikan Windows Phone. Itu saja tidak cukup. Akan sulit bagi Nokia jika melakukan seluruh investasi,' tutur Jeronimo. Terlebih lagi, seorang manajer portofolio untuk salah satu investor Nokia yang menolak diidentifikasi, mengatakan bahwa ia tidak mendukung Nokia meningkatkan pengeluaran pemasaran yang terlalu banyak. Sebaliknya, ia senang jika Nokia melakukan pendekatan perlahan-lahan tapi pasti. Senada, analis Alandsbanken, Lars Soderfjell, juga mengatakan Nokia harus melakukan pemasaran yang sederhana. Nokia cukup meningkatkan penjualan dan memanfaatkan lebih banyak waktu untuk melakukan perubahan tanpa mengeluarkan uang dengan cepat. 'Saya melihat ini sebagai perubahan yang sangat bertahap. Jika bisa mendapatkan beberapa poin persentase pangsa pasar, maka secara bertahap bisa pulih,' ungkap Soderfjell.(adl)
Judul : Perangkat Canggih Tak Cukup Buat Nokia Meraksasa
Deskripsi : Nokia (Foto: Reuters) HELSINK I - Nokia diperkirakan akan meluncurkan smartphone terbaru dengan kamera 41 megapiksel pada Kamis (11/7), wakt...