Ayunda W Savitri - BERITANOKIAASHA.BLOGSPOT.COM
CEO HTC Peter Chou (Foto: BGR)
LONDON - Bagai tersambar petir di tengah derasnya hujan, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa Nokia kembali memenangkan gugatan paten terhadap HTC di Inggris. Produsen smartphone asal Taiwan itu dianggap melanggar paten Nokia pada kedua perangkatnya, yakni HTC Wildfire dan HTC One.Tak ayal, Nokia pun memintanya untuk membayar kompensasi atas pelanggaran patennya dan melarang penjualan smartphone HTC di berbagai penjuru dunia, termasuk Inggris.'HTC sangat kecewa dengan keputusan pengadilan Inggris. Kami akan mengajukan banding atas kasus ini,' ujar juru bicara HTC kepada Reuters, Kamis (31/10/2013).Perseteruan HTC dengan Nokia bermula pada sebuah penemuan pada 1998, terkait desain modulator dan alat yang digunakan oleh ponsel untuk mengirimkan data. Akan tetapi, perusahaan asal Taiwan itu seringkali menegaskan bahwa teknologi yang diusungnya berada dalam chip yang dibelinya dari Qualcomm.Bahkan, HTC juga menekankan jika Nokia telah menandatangani kesepakatan di Amerika Serikat (AS) untuk tidak menuntut pembuat chip asal Negeri Paman Sam itu atas kasus ini.'HTC tidak dapat memperoleh hak yang lebih besar untuk membeli chip dari Qualcomm. Sebab, sebelumnya perusahaan sudah memberikan hak tersebut kepada Nokia dalam sebuah perjanjian,' kata hakim pengadilan Inggris.Ia juga menambahkan bahwa penjualan chip dari Qualcomm ke HTC terjadi di Taiwan, di mana perjanjian 'exhaustion doctrine' yang ada tidak berlaku di sana.Tentu saja ini menjadi pukulan telak bagi HTC dan kian menambah serentetan imej buruk perusahaan. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu perusahaan mati-matian membantah rumor yang menyebutkannya tutup pabrik di Taiwan dan kehilangan Kepala PR Global. Kini, perusahaan harus kembali menelan pil pahit bahwa produknya dilarang masuk ke daratan Britania Raya.
Berita Selengkapnya Klik di Sini
Judul : Nokia Larang Impor HTC One di Inggris
Deskripsi : Ayunda W Savitri - BERITANOKIAASHA.BLOGSPOT.COM CEO HTC Peter Chou (Foto: BGR) LONDON - Bagai tersambar petir di tengah derasnya hujan, Wal...