AP Photo CEO Microsoft Steve Ballmer dan CEO Nokia Stephen Elop
BERITANOKIAASHA.BLOGSPOT.COM.com - Pemegang saham Nokia merestui penjualan unit bisnis ponsel dan unit bisnis layanan kepada Microsoft, Selasa (19/11/2013). Sebanyak 99,7 persen yang berpartisipasi dalam pemungutan suara, atau mewakili sekitar empat perlima bagian dari saham Nokia, telah menyetujui penjualan dua unit bisnis itu.
Financial Times melaporkan, sebagian kecil pemegang saham Nokia marah atas penjualan unit bisnis ponsel. Menurut mereka, bisnis ponsel Nokia merupakan salah satu ikon negara Finlandia. Sayangnya, mereka tak kuasa menghentikan penjualan tersebut.
Pada September lalu, Nokia setuju menjual unit bisnis ponsel dan layanan kepada Microsoft. Berdasarkan kesepakatan, Microsoft harus mengeluarkan dana 5 miliar dollar AS untuk membeli bisnis perangkat dan layanan Nokia, serta 2,2 miliar dollar AS untuk lisensi patennya. Jika ditotal, maka Microsoft harus merogoh kocek 7,2 miliar dollar AS.
Transaksi akuisisi diharapkan rampung pada kuartal pertama 2014.
Kini, Nokia Group harus berjuang dengan tiga unit bisnis yang tersisa. Ketiga unit bisnis itu adalah layanan peta digital dan lokasi (Nokia Here), pengembangan teknologi (Advanced Technologies), serta infrastruktur jaringan dan layanan telekomunikasi (Nokia Solutions and Networks).
Hubungan 'mesra' kedua perusahaan terjalin sejak 2011 ketika Nokia menjalin kerjasama eksklusif untuk memakai sistem operasi Windows Phone pada ponsel keluarga Lumia.
Rencana penjualan bisnis ponsel dan layanan Nokia terhadap Microsoft sudah dibicarakan sejak Februari 2013, saat acara Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol. Setelah itu, Nokia menggelar 50 kali pertemuan ke berbagai pihak untuk bernegosiasi dan membicarakan rencana menjual dua unit bisnis utamanya.
Stephen Elop, yang menjadi CEO Nokia sejak 2010, akan kembali bekerja untuk Microsoft pada awal 2014. Sebelum pindah ke Nokia, Elop adalah kepala divisi perangkat lunak Office di Microsoft.
Bahkan, Elop disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat CEO Microsoft untuk menggantikan Steve Ballmer yang memutuskan pensiun.